Skip to main content

LAPORAN KKN UM PENGADAAN DAN SOSIALISASI MANFAAT TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DESA SUKOMULYO KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG


PENGADAAN DAN SOSIALISASI MANFAAT
TANAMAN OBAT  KELUARGA (TOGA)
DESA SUKOMULYO KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG



LAPORAN PROGRAM KERJA
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Malang
Semester Pendek 2014/2015
Desa Sukomulyo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang



Penanggungjawab 
Siskha Amalia Dwi Cahyani  (FIP/PGSD/2012)



PUSAT PENGEMBANGAN SUMBERDAYA WILAYAH DAN KULIAH KERJA NYATA
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)
2015


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Toga adalah jenis-jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat. Toga sudah ada jauh sebelum ditemukannya obat-obatan yang berasal dari bahan-bahan  kimia. Orang-orang zaman dulu selalu menggunakan toga untuk menyembuhkan penyakit mereka, Obat yang meraka buat selain alami juga tidak menimbulkan akibat yang berbahaya pada tubuh, karena tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang cukup berbahaya apabila dikonsumsi terlalu sering. Oleh karena itu orang-orang zaman dulu banyak yang menanam toga di dekat rumah mereka, agar jika sewaktu-waktu dibutuhkan mereka dapat langsung mengambilnya. Menanam toga tidak membutuhakan lahan yang besar, toga dapat di tanam di lahan yang sempit ataupun juga dapat di tanam dalam poli bag. Merawat toga adalah hal yang sangat mudah untuk dilakukan, cara merawat toga sama dengan merawat tanaman lainnya. Adapun jenis-jenis toga diantaranya yaitu, temulawak, jahe, kunyit, lidah buaya, kumis kucing, sirih, dan masih banyak yang lainnya. Berbagai macam toga memiliki manfaat yang sangat baik bagi kesehatan tubuh. Ada berbagai macam penyakit yang dapat diobati dengan menggunakan salah satu jenis toga maupun perpaduan dari beberapa jenis toga, contohnya yaitu tanaman temulawak dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk penyakit maag, diare, perut kembung dan penyakit yang lainnya.
Jika dilihat dari berbagai macam manfaat toga bagi kesehatan, maka dapat dikatakan bahwa adanya toga merupakan hal yang penting untuk menjaga kesehatan. Dalam era globalisasi seperti saat ini teknologi berkembang sangat pesat. Obat-obatan berbahan kimia pun makin banyak dibuat untuk mengobati berbagai macam penyakit. Namun bukan berarti dengan adanya obat-obatan kimia semua penyakit dapat teratasi dengan mudah, karena obat-obatan berbahan kimia selain dapat menyembuhkan penyakit, tapi juga memiliki efek samping yang buruk bagi kesehatan. Selain itu obat-obatan kimia juga mahal harganya. Lain halnya jika menggunakan obat dari bahan-bahan alami seperti membuat obat dari toga. Obat yang berasal dari toga merupakan obat-obatan tradisional yang tidak menimbulkan efek samping, karena berasal dari bahan-bahan alami, selain itu juga tidak memerlukan biaya yang mahal untuk mendapatkannya, bahkan obat-obatan dari bahan kimia bisa didapat secara gratis.
Adanya toga sangatlah dibutuhkan oleh masyarakat yang tinggal di desa, khususnya di desa-desa yang masih kurang atau tidak adanya tempat yang menyediakan pelayanan dalam bidang kesehatan seperti puskesmas atau yang lainnya. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UM di Desa Sukomulyo Kecamatan Pujon, desa tersebut masih kurang akan adanya tempat untuk berobat. Letak desa tersebut juga jauh dari kota, sehingga warga setempat mengalami kesulitan untuk mendapatkan obat-obatan saat mereka sakit. Berdasarkan pada potret kondisi di lapangan, maka perlu mahasiswa KKN membuat program kerja tentang pengadaan toga agar warga setempat dapat membuat obat sendiri tanpa harus membeli dan menempuh perjalanan yang jauh.

B.  Tujuan dan Sasaran Program KKN
Program kerja yang dibuat oleh mahasiswa KKN UM  desa Sukomulyo salah satunya yaitu ‘Pengadaan Toga’, kegiatan ini bertujuan untuk alternatif obat yang alami, memudahkan masyarakat dusun bakir untuk memperoleh obat, mengingat dusun bakir jauh dari rumah sakit ataupun puskesmas, memberikan pengalaman yang bermakna bagi warga dusun Bakir, dan untuk menambah wawasan warga dusun bakir mengenai tanaman yang dapat dijadikan sebagai obat.membantu warga di Desa Sukomulyo untuk mendapatkan obat-obatan, karena lokasi Desa yang jauh dari tempat pelayanan kesehatan. Dengan diberikannya bibit toga diharapkan warga dapat mengolah toga yang mereka tanam sendiri. Selain hal tersebut dengan adanya program kerja ini masyarakat diharapkan akan mengikuti dan mengembangkan untuk menanam tanaman tertentu yang memiliki khasiat penyembuhan. Program ini tidak hanya memberikan bibit pada warga namun juga membuka wawasan warga desa mengenai macam-macam toga, manfaat dan juga bagaimana cara mengolah tanaman tersebut agar dapat dikonsumsi sebagai obat.
Dengan adanya program kegiatan ini diharapkan warga Desa Sukomulyo dapat dengan mudah mendapatkan obat, dengan tidak mengeluarkan biaya karena warga setempat sendiri yang menanam dan mengolahnya. Selain itu juga diharapkan dengan adanya pengadaan toga masyarakat desa Sukomulyo dapat membudidayakan tanaman tersebut agar dapat berkembang lebih banyak sehingga kesehatan keluarga mereka juga terjamin.
Sasaran utama dalam program kerja ini yaitu, 10 warga di dusun bakir dan juga 5 Kasun di desa sukomulyo. Pengadaan bibit toga lebih di fokuskan kepada warga yang berada di dusun bakir, sedangkan untuk dusun-dusun lain yang ada di Desa Sukomulyo hanya diberikan kepada tiap-tiap kasun, diberikannya bibit di tiap kasun bertujuan untuk menjadi percontohan bagi warga di sekitar rumah kasun untuk membudidayakan toga karena manfaatnya yang banyak dan juga tidak memerlukan lahan yang luas untuk menanam tanaman tersebut.

C.  Hasil yang Akan Dicapai
Hasil yang diharapkan dalam program kerja pengadaan toga ini yaitu, warga dusun bakir dapat mengolah tanaman toga yang telah ditanamnya sebagai obat dan warga dapat membudidayakan tanaman toga.dapat meningkatkan tingkat kesehatan warga desa Sukomulyo, sehingga warga desa Sukomulyo tidak kebingungan mencari obat dan tidak ada lagi warga yang tidak bisa mengobati penyakitnya dengan alasan tidak memiliki uang untuk membeli obat. Toga yang sudah diberikan oleh mahasiswa KKN UM kepada warga desa Sukomulyo dapat diberikan bibitnya kepada warga desa Sukomulyo yang belum mendapatkannya, sehingga semua warga di Desa Sukomulyo mempunyai toga di rumah mereka masing-masing dan dapat meningkatkan kesehatan seluruh warga desa.

D.  Strategi Pelaksanaan Program KKN
1.      Waktu dan Tempat Pelaksanaan Program Kegiatan
Program kegiatan toga ini dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2015 – 2 Juni 2015 dan bertempat di desa Sukomulyo tetapi lenih dikhususkan di dusun Bakir. Sedangkan untuk dusun Biyan, Gumul, Talasan dan Kedungrejo hanya bertempat di rumah kepala dusun untuk percontohan.
2.      Tahap Pelaksanaan Program
Tahap – tahap yang perlu dilaksanakan dalam pelaksanaan program pengadaan toga ini adalah sebagai berikut :
a.       Tahap Persiapan
1)      Sharing membahas penanggung jawab program dan mencatat perlengkapan yang diperlukan pada tanggal 12 Mei 2015.
2)      Koordinasi dengan perangkat desa pemerintahan Desa Sukomulyo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang tentang program Pengadaan Toga pada tanggal 13 Mei 2015.
3)      Berkunjung ke rumah Ibu Kepala Desa untuk membicarakan tentang kegiatan lanjutan pengadaan toga pada tanggal 14 Mei 2015.
4)      Pemilihan sasaran tempat penanaman pada tanggal 14 Mei 2015.
5)      Pembelian bibit temulawak di Pasar Pujon pada tanggal 16 Mei 2015
6)      Pembelian bibit jahe merah di Pasar Batu pada tanggal 17 Mei 2015.
7)      Menyiapkan plakat nama tanaman dan fungsinya pada tanggal 22 Mei 2015.
b.      Tahap Pelaksanaan
1)      Perendaman bibit jahe merah dan temulawak dengan atonik selama sehari semalam pada tanggal 19 Mei 2015.
2)      Penjemuran bibit jahe merah dan temulawak yang telah diatonik selama sehari pada tanggal 20 Mei 2015
3)      Penanaman jahe merah dan temulawak pada tanggal 21 Mei 2015
4)      Pengantaran bibit percontohan toga kepada setiap Kepala Dusun desa Sukomulyo pada tanggal 23 Mei 2014.
5)      Pengantaran bibit percontohan toga kepada warga Desa Sukomulyo dilaksanakan pada hari Minggu, 24 Mei 2015, bertempat di Desa Sukomulyo .
6)      Dokumentasi pelaksanaan kegiatan.
c.       Tahap Evaluasi
1)      Mengevaluasi kembali program yang telah dilaksanakan, untuk mengetahui hasil, kendala atau hambatan, dan faktor pendukung Pengadaan Toga pada tanggal 2 Juni 2015.
2)      Melakukan pengamatan tanaman yang telah di tanam setiap 1 minggu sekali.

3.    Organisasi Pelaksana Program
Pelindung                     : Dr. H. M. Ishaq, M.Pd
(Ketua LP2M UM Kepala P2SWKKN)
Dosen Pembimbing      : Yuli Soesetiyo, S.E, MM
Penasehat                     : Safi’ul Anwar, S.T (Kepala Desa Sukomulyo)
Penanggung Jawab     : - Siskha Amalia Dwi Cahyani (FIP/ PGSD’2012)
                                         - Iis Afriani (FIP/ PGSD’2012)
Sekertaris                     : Edo Prasetyo (FIK/ PKO’2012)
Bendahara                    : M. Fauzan Ikramullah (FIK/ PJK’2012)
Sie Humas                     : - Nur Fidayat (FIP/ PGSD’2012)
-  Hanny Katera (FE/ Pend. Akutansi ’2012)
Sie Dokumentasi          : - Shinta Gusta (FMIPA/KIM’2012)
Sie Perlengkapan         : - Alif Via Pradana (FIP/PGSD’2012)
-   Budiharjo (FIS/HKn’2012)
Pembantu Umum        : - Handri Kurniawan (FMIPA/MAT’2012)
-   Rizka Rosida Hayuni (FIP/BK’2012)
-   Deris Eka Putri (FIP/PLS’2012)
-   Wahyu Anjasmoro (FE/EKP’2012)
4.    Dana dan Sumber Dana
Rincian dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program Pengadaan Toga Desa Sukomulyo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malangadalah:


a.       Pemasukan
Mahasiswa                                                                     Rp.   158.000,00
LP2M                                                                            Rp.     50.000,00
Rp.   208.000,00
b.      Pengeluaran
Bibit Jahe Merah @ Rp 20.000,- / kg                            Rp.     60.000,00
Bibit Temulawak @ Rp 6.000,- / kg                             Rp.     12.000,00
Sekam                                                                            Rp.     10.000,00
Atonik                                                                           Rp.     17.000,00
Pupuk                                                                            Rp.     30.000,00
Paku                                                                               Rp.       3.000,00
Polybag                                                                          Rp.     20.000,00
Print Nama Bibit                                                           Rp.       3.000,00
Laminating Papan Nama                                               Rp.     45.000,00
Jilid Laporan                                                                  Rp.       3.000,00
Print Laporan                                                                 Rp.       5.000,00   +
                                                                                       Rp.  208.000,00
5.    Hasil yang Diharapkan
a.    Warga dusun bakir dapat mengolah tanaman toga yang telah ditanamnya sebagai obat.
b.    Warga Dusun Bakir Desa Sukomulyo dapat membudidayakan, merawat dan menghasilkan rimpang yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai obat dan dijual oleh warga Desa Sukomulyo.
c.    Warga Dusun Bakir Desa Sukomulyo dapat mengetahui lebih jauh tentang toga khususnya jahe merah dan temulawak, bagaimana cara perawatannya.




BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A.  Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan
    1.          Deskripsi Kegiatan
 Kegiatan pengadaan tanaman toga dilaksanakan pada tanggal 12 mei hingga tanggal 2 juni. Program pengadaan toga ini ditujukan pada 10 warga Desa Sukomulyo tepatnya di Dusun Bakir. Dan 5 Kasun di tiap-tiap Dusun, yaitu Kasun di Dusun Bakir, Kasun di Dusun Biyan, Kasun di Dusun Talasan, Kasun di  Dusun Kedung Rejo, dan Kasun Dusun Gumul. Program pengadaan tanaman toga ini diawali dengan kegiatan membeli bibit tanaman toga kemudian dilanjutkan dengan memberikan bibit tanaman toga kepada warga.
Kegiatan memberikan toga pada warga dilakukan selama 2 hari, yaitu pada hari Sabtu dan hari Minggu. Kegiatan memberikan bibit dan memberikan penyuluhan tentang penanaman  toga kepada warga dilakukan sesuai rencana dengan bantuan masyarakat setempat yang bersedia untuk menerima bibit toga dan merawat toga. Setelah memberikan bibit tanaman toga pada warga, kemudian dilanjutkan  dengan kegiatan pengecekan bibit seminggu sekali. 
2.     Faktor Pendukung Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan program kegiatan pengadaan toga di Desa Sukomulyo dapat dikatakan sesuai dengan rencana yang sudah direncanakan sebelumnya. Namun di dalam pelaksanaan tersebut terdapat faktor pendukung dan penghambat yang dapat dilalui dengan kerja keras. Adapun faktor pendukung pelaksanaan kegiatan pengadaan toga  yaitu :
a.    Warga di Desa Sukomulyo menyambut baik dengan adanya program pengadaan toga, semua warga bersedia menerima bibit toga dengan tangan terbuka.
b.    Semua warga antusias belajar tentang manfaat dan bagaimana cara merawat toga.
c.    Semua perangkat desa mendukung adanya kegiatan pengadaan toga.    


3.     Faktor Penghambat Pelaksanaan Kegiatan
Selain faktor pendukung dalam kegiatan pengadaan toga  ada pula faktor penghambat kegiatan pengadaan toga  yaitu :
a.    Sulitnya mendapatkan bibit toga.
b.    Saat mendekati hari pembagian bibit toga, pihak penjual tanaman membatalkan penjualan bibit karena jumlah pemesanan bibit yang banyak dan pihak penjual tidak dapat memenuhi pesanan.
c.    Dikarenakan tidak adanya penjual bibit toga, akhirnya toga dibeli di pasar dan agar tanaman tersebut masih bisa ditanam kembali maka harus melewati beberapa tahapan yaitu tahap perendaman dengan atonik dan tahap penjemuran.

B.  Permasalahan dalam Pelaksanaan Kegiatan    
Dalam pelaksanaan pengadaan toga di Desa Sukomulyo terdapat beberapa masalah diantaranya yaitu :
1.    Tidak adanya penjual bibit toga.
2.    Pembatalan oleh penjual bibit toga saat waktu sudah mendekati hari pembagian bibit toga pada warga.
3.    Kurangnya dana untuk membeli bibit toga, sehingga tidak seluruh warga desa Sukomulyo khususnya dusun Bakir mendapatkan bibit toga.

C.  Solusi Terhadap Masalah                       
Dalam pelaksanaan pengadaan toga di Desa Sukomulyo terdapat beberapa masalah namun dapat diatasi dengan solusi sebagai berikut :
1.    Tidak adanya penjual bibit toga sehingga diputuskan untuk membeli dipasar, walaupun jika membeli tanaman dipasar, maka toga (jahe merah dan temulawak) harus melalui beberapa tahap agar siap ditanam kembali.
2.    Dana tidak mencukupi untuk membeli toga yang banyak, sehingga dengan dana yang ada dibelikan toga hanya untuk 10 warga di dusun bakir dan  5 toga untuk tiap kasun di tiap dusun.

BAB III
PAPARAN DAN PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN  PROGRAM
A.  Paparan Hasil Pelaksanaan Kegiatan
No
Program
Pencapaian Hasil
Kendala Yang Dihadapi
Alternatif Pemecahan
Sumber Dana
1
Pengadaan Toga
-    Bibit toga berhasil diberikan kepada sasaran tepat waktu.
-   Setelah dilakukan pengecakan dalam kurun waktu 2 minggu toga telah tumbuh tunas.
-   Ada 2 bibit toga di Dusun Kedungrejo dan Dusun Bakir yang tidak tumbuh. Hal tersebut bisa jadi karena bibit tidak pernah disiram atau tidak dirawat dengan baik.
-    Perlu adanya koordinasi dengan warga yang belum merawat bibit dengan baik.
-       LP2M sebesar Rp 50.000

-       Iuran Mahasiswa sebesar         Rp158.000,-


Tabel 3.1 Paparan Hasil Pelaksanaan Kegiatan

B.  Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan pengadaan toga di Desa Sukomulyo berhasil dilakukan sesuai rencana, hal tersebut berkat peran serta warga Desa Sukomulyo yang  menyambut baik kegiatan pengadaan toga, karena mengingat di Desa Sukomulyo masih jarang terdapat tempat untuk pelayanan kesehatan seperti puskesmas atau yang lainnya. Selain itu, warga yang medapatkan bibit juga sangat antusias belajar mengenai cara merawat dan cara mengolah toga agar dapat dijadikan sebagai obat. Hal tersebut dapat dilihat saat pembagian bibit, warga tidak menunggu untuk diberitahu melainkan mereka yang bertanya terlebih dahulu.
Meskipun terdapat beberapa faktor pendukung dalam kegiatan pengadaan tanaman toga, namun juga terdapat faktor penghambat yaitu sulitnya mendapatkan bibit toga karena bibit yang akan dibagikan adalah jahe merah dan temulawak yang sulit ditemukan di pasar dalam jumlah  yang banyak.Sehingga diputuskan hanya sepuluh warga di Dusun Bakir yang menerima bibit toga dan lima Kasun di tiap Dusun.Meskipun dalam program kegiatan pengadaan toga ini terdapat hambatan, namun pada akhirnyakegiatan pengadaan tanaman toga berhasil dilakukan sesuai dengan rencana.Semua hambatan dapat dilalui berkat kerja keras semua pihak yang terkait.
Dalam program kegiatan ini, juga terdapat dua sumber dana, yaitu dana dari LP2M dan juga dana iuran Mahasiswa. Sehingga berkat dana yang telah ada kegiatan ini dapat terlaksana.                                                                                                                                                                                                                                            


BAB IV
PENUTUP
A.  Simpulan
Berdasarkan kegiatan observasi di Desa Sukomulyo oleh mahasiswa KKN UM ditemukan adanya fakta mengenai kurangnya pelayanan masyarakat dibidang kesehatan, hal tersebut terlihat dengan kurangnya fasilitas umum seperti puskesmas. Hal tersebut menimbulkan simpati mahasiswa KKN UM untuk mengupayakan agar warga dapat dengan mudah untuk mndapatkan obat-obatan walaupun di Desa mereka kurang adanya tempat pelayanan kesehatan.
Dengan alasan tersebut maka dibuatlah program pengadaan tanaman toga. danya kegiatan pengadaan toga, warga merasa terbantu meskipun sebagian warga kurang mengetahui manfaat-manfaat apa saja yang terkandung dalam toga yang dibagikan kepada mereka. Meskipun banyak warga yang belum mengetahui manfaat dari toga, namun warga mau untuk bertanya. Sehingga saat melakukan penyerahan bibit toga pada warga, Mahasiswa KKN UM juga melakukan penyuluhan tentang manfaat toga.

B.  Rekomendasi
Ada beberapa saran dalam kegiatan pengadaan toga yang di laksanakan di desa Sukomulyo, antara lain:
1.      Sebaiknya diberikan penyuluhan lebih lanjut tentang jenis toga yang lain beserta manfaatnya agar warga desa Sukomulyo memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai toga.
2.      Sebaiknya warga didampingi dalam merawat toga agar tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik kemudian warga dapat memanen tanaman tersebut dan mengolahnya untuk dijadikan sebagai obat.
3.      Sebaiknya warga desa dapat memanfaatkan lebih lanjut dari toga yang mereka dapatkan, seperti membuat jamu berbahan dasar tanaman toga yang dipanen sendiri oleh warga.
            

Comments

Popular posts from this blog

LAPORAN KKN UM SENAM SEHAT AEROBIK UNTUK IBU-IBU PKK DUSUN BAKIR DESA SUKOMULYO KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG

SENAM SEHAT AEROBIK UNTUK IBU-IBU PKK DUSUN BAKIR DESA SUKOMULYO KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG LAPORAN PROGRAM KERJA Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Malang Semester Pendek 2014/2015 Desa Sukomulyo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang Penanggungjawab                           Edo Prasetyo                             (FIK/ PKO/2012)                  M. Fauzan Ikramullah               (FIK/ PJK/2012) PUSAT PENGEMBANGAN SUMBERDAYA WILAYAH DAN KULIAH KERJA NYATA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) UNIVERSITAS NE...

CONTOH ESSAY LPDP "SUKSES TERBESAR DALAM HIDUP"

SUKSES TERBESAR DALAM HIDUPKU Kesuksesan setiap orang ditentukan oleh gerak langkah orang itu sendiri. Oleh karena itu, pemaknaan atas kata sukses bagi setiap orang akan sangat beragam, bahkan berbeda. Bagi saya, sukses merupakan keberhasilan atas doa dan usaha yang telah dilakukan secara maksimal. Sebagai seseorang yang beragama, langkah saya hingga detik ini merupakan suatu kesuksesan karena itu merupakan kodrat dari Sang Kuasa. Ketika di sekolah dasar, saya dapat pelajaran berharga dari guru kelas saya. Beliau pernah memberi nasihat saat pembelajaran di kelas bahwa sesungguhnya kalian (setiap orang) adalah bersaudara dan wajib saling membantu, jika ada teman yang kekurangan maka bantulah. Membantu sesama adalah suatu kesuksesan dari segi hablum minan nas . Semenjak saat itu, saya dan teman-teman sering belajar bersama, saling membantu satu sama lain. Hingga akhirnya ketika perpisahan, kami semua dinyatakan lulus dengan nilai rata-rata yang baik. Selain itu, alhamduli...

CONTOH ESSAY LPDP "STATEMENT OF PURPOSE"

KONTRIBUSIKU BAGI INDONESIA Saya memiliki prinsip hidup “ sapa tekenan ketekunan bakale ketekan”. Menurut saya, tak ada yang datang dengan sendirinya, semuanya perlu usaha dan ketekunan untuk mendapatkannya. Artinya, segala hal yang dilakukan dengan bersungguh-sungguh akan membuahkan hasil dan manfaat. Oleh karena itu, saya akan bersungguh-sungguh dalam setiap pekerjaan yang diberikan sehingga memberikan secuil kontribusi bagi masyarakat/ lembaga/instansi/komunitas tersebut. Prinsip itu lahir dari hasil penggemblengan lingkungan yang masih memikul budaya gotong-royong. Sebagai contoh, hampir sebulan sekali di lingkunganku di adakan kegiatan kebersihan lingkungan atau saat perayaan hari-hari besar keagamaan ada ritual selametan . Tentu, sebagai warga kami selalu ikut serta dalam kegiatan masyarakat tersebut dan menjunjung adat istiadat yang ada. Selain dalam kegiatan itu, suatu saat saya dan teman-teman remaja diminta oleh takmir untuk membentuk IRMAS (Ikatan Remaja ...