LAPORAN KKN UM PENGADAAN DAN SOSIALISASI MANFAAT TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DESA SUKOMULYO KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG
PENGADAAN
DAN SOSIALISASI MANFAAT
TANAMAN
OBAT KELUARGA (TOGA)
DESA SUKOMULYO
KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG
LAPORAN PROGRAM KERJA
Mahasiswa Kuliah
Kerja Nyata Universitas Negeri Malang
Semester Pendek 2014/2015
Desa Sukomulyo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang
Penanggungjawab
Siskha Amalia Dwi Cahyani (FIP/PGSD/2012)
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBERDAYA WILAYAH DAN
KULIAH KERJA NYATA
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT (LP2M)
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG (UM)
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Toga
adalah jenis-jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat. Toga sudah ada
jauh sebelum ditemukannya obat-obatan yang berasal dari bahan-bahan kimia. Orang-orang zaman dulu selalu
menggunakan toga untuk menyembuhkan penyakit mereka, Obat yang meraka buat
selain alami juga tidak menimbulkan akibat yang berbahaya pada tubuh, karena
tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang cukup berbahaya apabila dikonsumsi
terlalu sering. Oleh karena itu orang-orang zaman dulu banyak yang menanam toga
di dekat rumah mereka, agar jika sewaktu-waktu dibutuhkan mereka dapat langsung
mengambilnya. Menanam toga tidak membutuhakan lahan yang besar, toga dapat di
tanam di lahan yang sempit ataupun juga dapat di tanam dalam poli bag. Merawat
toga adalah hal yang sangat mudah untuk dilakukan, cara merawat toga sama
dengan merawat tanaman lainnya. Adapun jenis-jenis toga diantaranya yaitu,
temulawak, jahe, kunyit, lidah buaya, kumis kucing, sirih, dan masih banyak
yang lainnya. Berbagai macam toga memiliki manfaat yang sangat baik bagi
kesehatan tubuh. Ada berbagai macam penyakit yang dapat diobati dengan
menggunakan salah satu jenis toga maupun perpaduan dari beberapa jenis toga,
contohnya yaitu tanaman temulawak dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk
penyakit maag, diare, perut kembung dan penyakit yang lainnya.
Jika
dilihat dari berbagai macam manfaat toga bagi kesehatan, maka dapat dikatakan
bahwa adanya toga merupakan hal yang penting untuk menjaga kesehatan. Dalam era
globalisasi seperti saat ini teknologi berkembang sangat pesat. Obat-obatan
berbahan kimia pun makin banyak dibuat untuk mengobati berbagai macam penyakit.
Namun bukan berarti dengan adanya obat-obatan kimia semua penyakit dapat
teratasi dengan mudah, karena obat-obatan berbahan kimia selain dapat
menyembuhkan penyakit, tapi juga memiliki efek samping yang buruk bagi
kesehatan. Selain itu obat-obatan kimia juga mahal harganya. Lain halnya jika
menggunakan obat dari bahan-bahan alami seperti membuat obat dari toga. Obat
yang berasal dari toga merupakan obat-obatan tradisional yang tidak menimbulkan
efek samping, karena berasal dari bahan-bahan alami, selain itu juga tidak
memerlukan biaya yang mahal untuk mendapatkannya, bahkan obat-obatan dari bahan
kimia bisa didapat secara gratis.
Adanya
toga sangatlah dibutuhkan oleh masyarakat yang tinggal di desa, khususnya di
desa-desa yang masih kurang atau tidak adanya tempat yang menyediakan pelayanan
dalam bidang kesehatan seperti puskesmas atau yang lainnya. Berdasarkan
observasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UM di Desa Sukomulyo Kecamatan
Pujon, desa tersebut masih kurang akan adanya tempat untuk berobat. Letak desa
tersebut juga jauh dari kota, sehingga warga setempat mengalami kesulitan untuk
mendapatkan obat-obatan saat mereka sakit. Berdasarkan pada potret kondisi di
lapangan, maka perlu mahasiswa KKN membuat program kerja tentang pengadaan toga
agar warga setempat dapat membuat obat sendiri tanpa harus membeli dan menempuh
perjalanan yang jauh.
B.
Tujuan
dan Sasaran Program KKN
Program
kerja yang dibuat oleh mahasiswa KKN UM
desa Sukomulyo salah satunya yaitu ‘Pengadaan Toga’, kegiatan ini
bertujuan untuk alternatif obat yang alami, memudahkan masyarakat dusun bakir untuk memperoleh obat, mengingat
dusun bakir jauh dari rumah sakit ataupun puskesmas, memberikan pengalaman yang
bermakna bagi warga dusun Bakir, dan untuk menambah wawasan warga dusun bakir
mengenai tanaman yang dapat dijadikan sebagai obat.membantu
warga di Desa Sukomulyo untuk mendapatkan obat-obatan, karena lokasi Desa yang
jauh dari tempat pelayanan kesehatan. Dengan diberikannya bibit toga diharapkan
warga dapat mengolah toga yang mereka tanam sendiri. Selain hal tersebut dengan
adanya program kerja ini masyarakat diharapkan akan mengikuti dan mengembangkan
untuk menanam tanaman tertentu yang memiliki khasiat penyembuhan. Program ini
tidak hanya memberikan bibit pada warga namun juga membuka wawasan warga desa
mengenai macam-macam toga, manfaat dan juga bagaimana cara mengolah tanaman
tersebut agar dapat dikonsumsi sebagai obat.
Dengan
adanya program kegiatan ini diharapkan warga Desa Sukomulyo dapat dengan mudah
mendapatkan obat, dengan tidak mengeluarkan biaya karena warga setempat sendiri
yang menanam dan mengolahnya. Selain itu juga diharapkan dengan adanya
pengadaan toga masyarakat desa Sukomulyo dapat membudidayakan tanaman tersebut
agar dapat berkembang lebih banyak sehingga kesehatan keluarga mereka juga
terjamin.
Sasaran
utama dalam program kerja ini yaitu, 10 warga di dusun bakir dan juga 5 Kasun
di desa sukomulyo. Pengadaan bibit toga lebih di fokuskan kepada warga yang
berada di dusun bakir, sedangkan untuk dusun-dusun lain yang ada di Desa
Sukomulyo hanya diberikan kepada tiap-tiap kasun, diberikannya bibit di tiap
kasun bertujuan untuk menjadi percontohan bagi warga di sekitar rumah kasun
untuk membudidayakan toga karena manfaatnya yang banyak dan juga tidak
memerlukan lahan yang luas untuk menanam tanaman tersebut.
C.
Hasil
yang Akan Dicapai
Hasil
yang diharapkan dalam program kerja pengadaan toga ini yaitu, warga dusun bakir dapat mengolah tanaman toga
yang telah ditanamnya sebagai obat dan warga dapat membudidayakan tanaman toga.dapat
meningkatkan tingkat kesehatan warga desa Sukomulyo, sehingga warga desa
Sukomulyo tidak kebingungan mencari obat dan tidak ada lagi warga yang tidak
bisa mengobati penyakitnya dengan alasan tidak memiliki uang untuk membeli
obat. Toga yang sudah diberikan oleh mahasiswa KKN UM kepada warga desa
Sukomulyo dapat diberikan bibitnya kepada warga desa Sukomulyo yang belum
mendapatkannya, sehingga semua warga di Desa Sukomulyo mempunyai toga di rumah
mereka masing-masing dan dapat meningkatkan kesehatan seluruh warga desa.
D.
Strategi
Pelaksanaan Program KKN
1.
Waktu
dan Tempat Pelaksanaan Program Kegiatan
Program
kegiatan toga ini dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2015 – 2 Juni 2015 dan
bertempat di desa Sukomulyo tetapi lenih dikhususkan di dusun Bakir. Sedangkan
untuk dusun Biyan, Gumul, Talasan dan Kedungrejo hanya bertempat di rumah
kepala dusun untuk percontohan.
2.
Tahap Pelaksanaan Program
Tahap – tahap
yang perlu dilaksanakan dalam pelaksanaan program pengadaan
toga ini adalah sebagai berikut :
a. Tahap
Persiapan
1)
Sharing
membahas penanggung jawab program dan mencatat perlengkapan yang diperlukan
pada tanggal 12 Mei 2015.
2)
Koordinasi
dengan perangkat desa pemerintahan Desa Sukomulyo Kecamatan Pujon Kabupaten
Malang tentang program Pengadaan Toga pada tanggal 13 Mei 2015.
3)
Berkunjung ke rumah Ibu
Kepala Desa untuk membicarakan tentang kegiatan lanjutan pengadaan toga pada
tanggal 14 Mei 2015.
4)
Pemilihan sasaran
tempat penanaman pada tanggal 14 Mei 2015.
5)
Pembelian
bibit temulawak di Pasar Pujon pada tanggal 16 Mei 2015
6)
Pembelian
bibit jahe merah di Pasar Batu pada tanggal 17 Mei 2015.
7)
Menyiapkan
plakat nama tanaman dan fungsinya pada tanggal 22 Mei 2015.
b.
Tahap Pelaksanaan
1)
Perendaman
bibit jahe merah dan temulawak dengan atonik selama sehari semalam pada tanggal
19 Mei 2015.
2)
Penjemuran
bibit jahe merah dan temulawak yang telah diatonik selama sehari pada tanggal
20 Mei 2015
3)
Penanaman
jahe merah dan temulawak pada tanggal 21 Mei 2015
4)
Pengantaran
bibit percontohan toga kepada setiap Kepala Dusun desa Sukomulyo pada tanggal
23 Mei 2014.
5)
Pengantaran
bibit percontohan toga kepada warga
Desa Sukomulyo dilaksanakan pada hari
Minggu, 24 Mei 2015, bertempat di Desa Sukomulyo .
6)
Dokumentasi
pelaksanaan kegiatan.
c.
Tahap Evaluasi
1)
Mengevaluasi
kembali program yang
telah dilaksanakan, untuk mengetahui hasil, kendala atau hambatan, dan
faktor pendukung Pengadaan Toga pada
tanggal 2 Juni 2015.
2)
Melakukan pengamatan
tanaman yang telah di tanam setiap 1 minggu sekali.
3.
Organisasi Pelaksana Program
Pelindung :
Dr. H. M.
Ishaq, M.Pd
(Ketua
LP2M UM Kepala P2SWKKN)
Dosen Pembimbing : Yuli Soesetiyo, S.E, MM
Penasehat : Safi’ul
Anwar, S.T (Kepala Desa Sukomulyo)
Penanggung Jawab : - Siskha Amalia Dwi Cahyani (FIP/
PGSD’2012)
- Iis Afriani (FIP/ PGSD’2012)
Sekertaris :
Edo Prasetyo (FIK/ PKO’2012)
Bendahara : M. Fauzan Ikramullah
(FIK/ PJK’2012)
Sie
Humas :
- Nur Fidayat (FIP/ PGSD’2012)
-
Hanny Katera (FE/ Pend.
Akutansi ’2012)
Sie
Dokumentasi :
- Shinta Gusta (FMIPA/KIM’2012)
Sie
Perlengkapan :
- Alif Via Pradana (FIP/PGSD’2012)
-
Budiharjo
(FIS/HKn’2012)
Pembantu Umum : - Handri Kurniawan (FMIPA/MAT’2012)
-
Rizka Rosida Hayuni
(FIP/BK’2012)
-
Deris Eka Putri (FIP/PLS’2012)
-
Wahyu Anjasmoro (FE/EKP’2012)
4.
Dana dan Sumber Dana
Rincian dana
yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program Pengadaan Toga Desa Sukomulyo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malangadalah:
a.
Pemasukan
Mahasiswa Rp. 158.000,00
LP2M Rp.
50.000,00
Rp. 208.000,00
b.
Pengeluaran
Bibit Jahe Merah @ Rp
20.000,- / kg Rp. 60.000,00
Bibit Temulawak @ Rp 6.000,-
/ kg Rp.
12.000,00
Sekam Rp. 10.000,00
Atonik Rp. 17.000,00
Pupuk Rp. 30.000,00
Paku Rp. 3.000,00
Polybag Rp. 20.000,00
Print
Nama Bibit Rp. 3.000,00
Laminating
Papan Nama Rp. 45.000,00
Jilid
Laporan Rp. 3.000,00
Print
Laporan Rp. 5.000,00 +
Rp. 208.000,00
5.
Hasil yang Diharapkan
a. Warga dusun bakir dapat
mengolah tanaman toga yang telah ditanamnya sebagai obat.
b. Warga
Dusun Bakir Desa Sukomulyo dapat membudidayakan, merawat dan menghasilkan
rimpang yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai obat dan dijual oleh warga
Desa Sukomulyo.
c. Warga
Dusun Bakir Desa Sukomulyo dapat mengetahui lebih jauh tentang toga khususnya
jahe merah dan temulawak, bagaimana cara perawatannya.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A.
Mekanisme
Pelaksanaan Kegiatan
1.
Deskripsi
Kegiatan
Kegiatan pengadaan tanaman toga dilaksanakan
pada tanggal 12 mei hingga tanggal 2 juni. Program pengadaan toga ini ditujukan
pada 10 warga Desa Sukomulyo tepatnya di Dusun Bakir. Dan 5 Kasun di tiap-tiap
Dusun, yaitu Kasun di Dusun Bakir, Kasun di Dusun Biyan, Kasun di Dusun
Talasan, Kasun di Dusun Kedung Rejo, dan
Kasun Dusun Gumul. Program pengadaan tanaman toga ini diawali dengan kegiatan
membeli bibit tanaman toga kemudian dilanjutkan dengan memberikan bibit tanaman
toga kepada warga.
Kegiatan
memberikan toga pada warga dilakukan selama 2 hari, yaitu pada hari Sabtu dan
hari Minggu. Kegiatan memberikan bibit dan memberikan penyuluhan tentang
penanaman toga kepada warga dilakukan
sesuai rencana dengan bantuan masyarakat setempat yang bersedia untuk menerima
bibit toga dan merawat toga. Setelah memberikan bibit tanaman toga pada warga,
kemudian dilanjutkan dengan kegiatan
pengecekan bibit seminggu sekali.
2.
Faktor
Pendukung Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan
program kegiatan pengadaan toga di Desa Sukomulyo dapat dikatakan sesuai dengan
rencana yang sudah direncanakan sebelumnya. Namun di dalam pelaksanaan tersebut
terdapat faktor pendukung dan penghambat yang dapat dilalui dengan kerja keras.
Adapun faktor pendukung pelaksanaan kegiatan pengadaan toga yaitu :
a. Warga
di Desa Sukomulyo menyambut baik dengan adanya program pengadaan toga, semua
warga bersedia menerima bibit toga dengan tangan terbuka.
b. Semua
warga antusias belajar tentang manfaat dan bagaimana cara merawat toga.
c. Semua
perangkat desa mendukung adanya kegiatan pengadaan toga.
3.
Faktor
Penghambat Pelaksanaan Kegiatan
Selain
faktor pendukung dalam kegiatan pengadaan toga
ada pula faktor penghambat kegiatan pengadaan toga yaitu :
a. Sulitnya
mendapatkan bibit toga.
b. Saat
mendekati hari pembagian bibit toga, pihak penjual tanaman membatalkan
penjualan bibit karena jumlah pemesanan bibit yang banyak dan pihak penjual
tidak dapat memenuhi pesanan.
c. Dikarenakan
tidak adanya penjual bibit toga, akhirnya toga dibeli di pasar dan agar tanaman
tersebut masih bisa ditanam kembali maka harus melewati beberapa tahapan yaitu
tahap perendaman dengan atonik dan tahap penjemuran.
B.
Permasalahan
dalam Pelaksanaan Kegiatan
Dalam
pelaksanaan pengadaan toga di Desa Sukomulyo terdapat beberapa masalah
diantaranya yaitu :
1. Tidak
adanya penjual bibit toga.
2. Pembatalan
oleh penjual bibit toga saat waktu sudah mendekati hari pembagian bibit toga
pada warga.
3. Kurangnya
dana untuk membeli bibit toga, sehingga tidak seluruh warga desa Sukomulyo
khususnya dusun Bakir mendapatkan bibit toga.
C.
Solusi
Terhadap Masalah
Dalam
pelaksanaan pengadaan toga di Desa Sukomulyo terdapat beberapa masalah namun
dapat diatasi dengan solusi sebagai berikut :
1. Tidak
adanya penjual bibit toga sehingga diputuskan untuk membeli dipasar, walaupun
jika membeli tanaman dipasar, maka toga (jahe merah dan temulawak) harus
melalui beberapa tahap agar siap ditanam kembali.
2. Dana
tidak mencukupi untuk membeli toga yang banyak, sehingga dengan dana yang ada
dibelikan toga hanya untuk 10 warga di dusun bakir dan 5 toga untuk tiap kasun di tiap dusun.
BAB III
PAPARAN DAN PEMBAHASAN
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM
A.
Paparan
Hasil Pelaksanaan Kegiatan
No
|
Program
|
Pencapaian Hasil
|
Kendala Yang Dihadapi
|
Alternatif Pemecahan
|
Sumber Dana
|
1
|
Pengadaan Toga
|
-
Bibit toga berhasil diberikan kepada sasaran
tepat waktu.
-
Setelah dilakukan
pengecakan dalam kurun waktu 2 minggu toga telah tumbuh tunas.
|
-
Ada 2 bibit toga di Dusun Kedungrejo dan Dusun Bakir yang tidak
tumbuh. Hal tersebut bisa jadi karena bibit tidak pernah disiram atau tidak
dirawat dengan baik.
|
-
Perlu adanya koordinasi
dengan warga yang belum merawat bibit dengan baik.
|
- LP2M
sebesar Rp 50.000
-
Iuran Mahasiswa sebesar Rp158.000,-
|
Tabel 3.1 Paparan Hasil
Pelaksanaan Kegiatan
B.
Pembahasan
Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan
pengadaan toga di Desa Sukomulyo berhasil dilakukan sesuai rencana, hal
tersebut berkat peran serta warga Desa Sukomulyo yang menyambut baik kegiatan pengadaan toga,
karena mengingat di Desa Sukomulyo masih jarang terdapat tempat untuk pelayanan
kesehatan seperti puskesmas atau yang lainnya. Selain itu, warga yang
medapatkan bibit juga sangat antusias belajar mengenai cara merawat dan cara
mengolah toga agar dapat dijadikan sebagai obat. Hal tersebut dapat dilihat
saat pembagian bibit, warga tidak menunggu untuk diberitahu melainkan mereka
yang bertanya terlebih dahulu.
Meskipun
terdapat beberapa faktor pendukung dalam kegiatan pengadaan tanaman toga, namun
juga terdapat faktor penghambat yaitu sulitnya mendapatkan bibit toga karena
bibit yang akan dibagikan adalah jahe merah dan temulawak yang sulit ditemukan
di pasar dalam jumlah yang banyak.Sehingga
diputuskan hanya sepuluh warga di Dusun Bakir yang menerima bibit toga dan lima
Kasun di tiap Dusun.Meskipun dalam program kegiatan pengadaan toga ini terdapat
hambatan, namun pada akhirnyakegiatan pengadaan tanaman toga berhasil dilakukan
sesuai dengan rencana.Semua hambatan dapat dilalui berkat kerja keras semua
pihak yang terkait.
Dalam
program kegiatan ini, juga terdapat dua sumber dana, yaitu dana dari LP2M dan
juga dana iuran Mahasiswa. Sehingga berkat dana yang telah ada kegiatan ini
dapat terlaksana.
BAB IV
PENUTUP
A.
Simpulan
Berdasarkan
kegiatan observasi di Desa Sukomulyo oleh mahasiswa KKN UM ditemukan adanya
fakta mengenai kurangnya pelayanan masyarakat dibidang kesehatan, hal tersebut
terlihat dengan kurangnya fasilitas umum seperti puskesmas. Hal tersebut
menimbulkan simpati mahasiswa KKN UM untuk mengupayakan agar warga dapat dengan
mudah untuk mndapatkan obat-obatan walaupun di Desa mereka kurang adanya tempat
pelayanan kesehatan.
Dengan
alasan tersebut maka dibuatlah program pengadaan tanaman toga. danya kegiatan
pengadaan toga, warga merasa terbantu meskipun sebagian warga kurang mengetahui
manfaat-manfaat apa saja yang terkandung dalam toga yang dibagikan kepada
mereka. Meskipun banyak warga yang belum mengetahui manfaat dari toga, namun
warga mau untuk bertanya. Sehingga saat melakukan penyerahan bibit toga pada
warga, Mahasiswa KKN UM juga melakukan penyuluhan tentang manfaat toga.
B.
Rekomendasi
Ada
beberapa saran dalam kegiatan pengadaan toga yang di laksanakan di desa
Sukomulyo, antara lain:
1. Sebaiknya
diberikan penyuluhan lebih lanjut tentang jenis toga yang lain beserta
manfaatnya agar warga desa Sukomulyo memiliki pengetahuan yang mendalam
mengenai toga.
2. Sebaiknya
warga didampingi dalam merawat toga agar tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik
kemudian warga dapat memanen tanaman tersebut dan mengolahnya untuk dijadikan
sebagai obat.
3. Sebaiknya
warga desa dapat memanfaatkan lebih lanjut dari toga yang mereka dapatkan,
seperti membuat jamu berbahan dasar tanaman toga yang dipanen sendiri oleh warga.
Comments
Post a Comment